Cegah Putus Sekolah, Aris Prasetyo Ajak Anak Bikin Film Pendek
Empat Tahun, Jumlah Murid Naik Tujuh Kali Lipat Awalnya, niat Aris Prasetyo mendirikan kegiatan ekstrakurikuler film di SMP tempatnya mengajar sangat sederhana. Dia hanya ingin menarik minat anak- Anak di desa pedalaman Purbalingga, Jawa Tengah, untuk melanjutkan sekolah. Empat tahun berjalan, puluhan award film pendek diraih dan minat siswa untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMP meningkat tujuh kali lipat. Suatu ketika, pada awal 2008, pandangan mata Aris Prasetyo tanpa sengaja tertuju pada sebuah brosur berupa fotokopi hitam putih yang tidak menarik. Brosur berwarna buram itu berisi pengumuman penerimaan siswa baru SMP Negeri 4 Satu Atap, Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karang Moncol, Purbalingga, Jateng. Sang istri yang kebetulan menjadi guru madrasah ibtidaiyah di Desa Tunjungmuli tiba-tiba menyemangatinya untuk ikut mengabdi sebagai guru SMP di lereng Gunung Slamet itu. Aris yang saat SMA memang bercita-cita menjadi guru seolah mendapat pencerahan. Apalagi, ayahnya...