KETIKA GURU BERTERIAK
artikel ini diterbitkan di Harian Waspada 16 September 2013 “ Masih adakah guru tersisa dan berapa guru yang masih kita miliki?” seperti itu mungkin pertanyaan dari seorang Kaisar Hirohito (1945) kepada para punggawanya ketika melihat Kota Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak akibat bom atom yang dijatuhkan Amerika dan sekutunya. Kekalahan dalam perang dunia II memporak-porandakan Jepang. Banyak petinggi negara yang melakukan hara-kiri, bunuh diri. Mereka malu akan kekalahan yang sangat memalukan bagi mereka. Pemerintah Jepang harus melakukan inventarisasi terhadap aset dan sumber daya yang mereka miliki. Pemikiran seorang pemimpin yang bernas dan brilian, demikianlah cara berpikir seorang negarawan. Kekurangan sumberdaya manusia hanya bisa dipenuhi oleh para guru. Dan dalam perjalanan sejarah Jepang, pertanyaan pundamental seorang Kaisar Hirohito tersebut menjadi awal kebangkitan ekonomi, militer dan pendidikan di negeri sakura tersebut. Lain lubuk lain p...