SUSTAINABLE DEVELOPMENT









Kira-kira artinya “pembangunan yang berkelanjutan”. 

Alkisah berawal dari makan mie aceh di Jalan Sudirman malam ini bersama mantan siswa yang masih melajang katanya.
Sambil mengkunyah, kudongarkan repetan anak lajang di sampingku ini, “ bah..Ayah..mantap cewek yang badiri tu jang”,… memang mempesona anak gadis berjilbab tu, umurnya sekitar 16-an tahun, tingginya lebih kurang 160 cm, berat badan lebih kurang 45 Kg, wajah putih, hidung mancung, pakaiannya Pas Serasi dengan penampilanya, wajahnya sedikit merona mungkin karena berdiri di dekat kuali tempat memasak mie aceh tersebut. Yach… senyumnya penuh pesona yang mampu menghentikan sejenak kunyahanku.
“botulkan Ayah,…kalo itu cocok untuk orang rumah… bla…bla,,,”, repet budak disamping ku ini..


Jadi kubilang begini ….
“ mamilih calon istri yang berdasarkan pada indikator  kemolekan dan kecantikan butuh konsep yang jelas yang dituangkan di dalam Rencana Strategis (Renstra), Program, dan dapat dimanipestasikan dalam bentuk RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN (RKA) yang benar. Karena istri yang berdasarkan kepada indikator KECANTIKAN dan KEMOLEKAN dibutuhkan ” SUSTAINABLE DEVELOPMENT” agar dia tetap CANTIK dan MOLEK, Nah.. kalo tidak ada perencanaan yang matang terhadap “pembangunan yang berkelanjutan” tersebut kemungkinan besar 5 tahun yang akan datang dia tidak CANTIK lagi dan MOLEK lagi. Agar “BARANG” tu tetap “Ajeg” dan Realibilitasnya terjaga perlu dianggarkan dana PERAWATAN, seperti ; 1). Salon 50 kali/Tahun, 2). Fitness 150 kali/Tahun, 3). Spa dan lulur 12 paket/Tahun, 4) Pengadaan Baju dan Aksesoris 12 kegiatan/Tahun, 5) Pengadaan Perhiasan 12 kali/tahun, 6) Pengadaan Handpone/Android 2 unit/pertahun, 7) pengadaan kenderaan ( roda 4 dan 2) 1 unit/Tahun, 8) Uang Transport dalam kota 365 hari/Tahun. 9) Transport ke Provinsi, 10) Transport Luar Provinsi…..dll
“ mak…..jang…. ayah, nang banyak itu yo”…
“ bah…harus bagitulah, kalo ondak “barang” tu totap PATEN”..katoku.
“ bak.. kato nang tuo-tuo…
“ kalo ondak mandapat buah yang masak harus barani maniti dahan”
“ ado barang ado hargo, ado hargo ado barang”
“ hehehheheh”


Tanjungbalai, 29042017

Komentar

ayah uwah mengatakan…
rindu nulis di blog

Postingan populer dari blog ini

ESENSI SUPERVISI PENDIDIKAN

PENDIDIKAN DI AMERIKA LATIN DARI KOLONIALISME HINGGA NASIONALISME oleh Tuah Manurung

PEMBENTUKAN ROHIS SMAN 7 KOTA TANJUNGBALAI